29 November 2008

tawassul

Tawassul


Penulis . al ustadz Muhammad Umar Assewed

Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Di antara bentuk-bentuk yang banyak terjadi pada mereka adalah berdo’a dan meminta pada kuburan-kuburan yang dianggap keramat, kepada orang-orang shalih yang telah mati atau kepada jin-jin dan malaikat-malaikat. Banyak pula di antara mereka yang bertawassul (mengambil perantara) dengan ruh atau kedudukan nabi dan bertawassul dengan kemuliaan para wali dan orang-orang shalih (yang sudah mati).

Jika kita mencermati nash-nash dalam al-Qur’an maupun sunnah, maka akan kita dapati pula hal demikian ini pada zaman jahiliyah dulu ketika Rasulullah diutus.

Kaum musyrikin di zaman jahiliyah dulu ataupun pada zaman kita ini selalu beralasan bahwa mereka tidak menyembah sesembahan-sesembahan tadi melainkan hanya sebagai taqarruban (mendekatkan diri) dan wasilah (perantara) kepada Allah.

Allah mengkisahkan jawaban mereka ketika diperingatkan dari kesyirikan dalam firman-Nya:

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS. Az-Zumar: 3)

Siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang meminta sesuatu kepada selain Allah dimana mereka tidak mungkin akan dapat mengabulkannya sampai hari kiamat. Mereka telah mati, telah terputus hubungannya dengan kita dan berbeda alamnya. Bahkan Mereka di alam barzakh (alam kubur-red.)disibukkan dengan urusannya sendiri.

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do’a) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do’a mereka?” (QS. Al Ahqaaf: 5)

Mengapa tidak meminta secara langsung kepada yang Maha Mendengar dan Maha Melihat?

“Dan Rabb-mu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Az-Zumar: 60)

Mereka yang dianggap oleh sebagian masyarakat dapat menyampaikan harapannya kepada Allah, dalam keadaan sedang sibuk mendekatkan diri mereka sendiri kepada-Nya, mengharapkan rahmat dari-Nya dan takut akan adzab-Nya. Dan mereka tidak dapat mendengarkan do’a mereka. Bahkan jika mereka adalah orang-orang yang shalih ketika hidup di dunia, tentu akan mengingkari kesyirikan ini pada hari kiamat kelak.

“Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (QS. Faathir: 14)

Maka yang akan terjadi pada hari kiamat adalah mereka saling salah-menyalahkan sebagaimana dalam kelanjutan ayat dalam surat Al Ahqaaf di atas:

“Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (QS. Al Ahqaaf: 6)

Untuk itu perlu kita bahas makna tawassul dan wasilah. Karena jika terjadi kesalahan dalam masalah ini dapat menjerumuskan seseorang dalam kesyirikan besar yang dapat menggugurkan seluruh amalannya.

Definisi tawassul

Tawassul berasal dari kata الوسيلة yaitu suatu sebab yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan. Wasilah juga mempunyai makna yang lain, yaitu kedudukan di sisi raja, atau derajat dan kedekatan. Di dalam hadits berikut ini kata wasilah dipakai untuk pengertian “kedudukan tinggi di surga”.

Apabila kamu mendengar (ucapan) muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya. Kemudian bershalawatlah kepadaku karena sesungguhnya orang yang membaca satu shalawat kepadaku, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah untukku wasilah, karena ia adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba di antara hamba-hamba Allah dan aku berharap menjadi orang tersebut. Barangsiapa meminta untukku wasilah tersebut ia berhak memperoleh syafaat. (HR. Imam Muslim).

Itulah makna wasilah secara bahasa.

Adapun makna wasilah menurut al-Qur’an adalah sebagaimana firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 35)

Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah ketika mengutip penafsiran Ibnu Abbas, Mujahid, Abu Wail, Al-Hasan, Abdullah bin Katsir, Asuddi, Ibnu Zaid dan lainnya- berkata bahwa wasilah di dalam ayat ini (Al Maidah ayat 35) ialah peribadatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Beliau juga menukil perkataan Qatadah mengenai ayat tersebut: “Mendekatkan kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan amal yang membuat-Nya ridha”.

Maka tawassul atau wasilah adalah mencari jalan kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan beribadah kepadanya dengan cara yang diajarkan oleh Rasul-Nya. Dengan demikian hendaklah orang yang berdo’a mengambil perantara agar dikabulkan do’anya dengan perkara-perkara yang dicintai dan disukai oleh Allah, yaitu yang diajarkan oleh Rasulullah. Bukan dengan kebid’ahan yang membuat Allah benci, bukan pula dengan kesyirikan yang membuat Allah murka!

Tawassul yang Disyariatkan

Ada beberapa macam tawassul yang disyari’atkan dan dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu:

1. Bertawassul dengan nama-nama Allah ta‘ala, sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya

“Hanya milik Allah asmaaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu …” (QS. Al Anfaal: 18)

Di antara tawassul dengan nama-nama Allah adalah ucapan Rasulullah:

Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki dan anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Hukum-Mu telah berlaku atasku. Ketentuan-Mu telah adil bagiku. Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan semua nama yang Engkau miliki yang Engkau namakan diri-Mu dengannya. Atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari hamba-Mu. Atau yang Engkau khususkan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu. Jadikanlah Al Qur’an Al Adhim sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihan dan kegelisahanku. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Di antara tawassul dengan menyebutkan sifat-Nya adalah doa beliau:

Aku berlindung dengan kemuliaan dan kekuasaan Allah dari kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti. (HR. Muslim)

Dan di antara tawassul dengan perbuatan-perbuatan Allah adalah shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah yang dikenal dengan shalawat Ibrahimiyah yaitu:

Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarganya.

Kalimat “kama Shallaita” dalam hadits di atas yang artinya “sebagaimana Engkau memberi shalawat” merupakan salah satu perbuatan Allah.

2.Bertawassul dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya

“Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Rabb-mu”, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.” (QS. Ali Imran: 193)

Dari ayat di atas disebutkan bahwa dengan sebab keimanan kami kepada rasul-Mu maka ampunilah dosa kami. Maka jadilah iman ke-pada Allah dan rasul-Nya menjadi wasilah atau sebab diampuni dosa-dosa.

3.Bertawassul dengan keadaan orang yang berdo’a.

Yaitu seorang yang berdo’a bertawassul dengan keadaannya, seperti pernyataan seseorang ketika berdo’a:

Ya Allah, sesungguhnya aku ini faqir sangat membutuhkanmu. Ya Allah sesungguhnya aku ini tawanan (budak) milikmu….

Adapun dalilnya adalah firman Allah:

“Ya Rabb-ku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al Qashash: 24)

4. Bertawassul dengan do’anya orang yang mungkin dikabulkan doanya.

Adapun dalilnya adalah ketika seseorang yang meminta Rasulullah untuk berdo’a kepada Allah agar diturunkan hujan, orang itu berkata: “Wahai Rasulullah, telah binasa harta benda kami dan terputus jalan-jalan maka mohonkanlah kepada Allah agar menurunkan hujan”. Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan, ya Allah turunkanlah hujan”. (HR. Muslim)

Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa syarat orang yang diminta untuk berdo’a adalah:

1. Hadir atau dapat mendengar permintaan orang tersebut.

2. Masih hidup dan dapat melakukan do’a tersebut.

3. Hati harus tetap yakin bahwa Allah-lah yang akan menentukan segala sesuatunya. Tidak ada kecenderungan hati kepada selain-Nya.

Adapun meminta dido’a-kan atau meminta disampaikan keinginannya kepada orang yang telah mati atau kepada kuburan-kuburan, atau kepada orang yang tidak hadir dan tidak mendengar walaupun masih hidup, maka yang demikian merupakan kesyirikan yang nyata.

5.Bertawassul dengan amal shalih

Yakni menyebutkan dalam do’anya amal shalih yang pernah dikerjakannya. Hal itu seperti yang ditunjukkan oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar, bahwa ada 3 orang laki-laki yang terkurung di dalam gua. Kemudian mereka berdoa dengan menyebutkan amalan shalihnya masing-masing agar dibukakan pintu gua tersebut dari batu yang menutupinya. Akhirnya Allah mengabulkan doa mereka, dan mereka dapat keluar dari gua tersebut .

Demikianlah uraian ringkas tentang tawassul yang disyari’atkan dan peringatan terhadap bentuk-bentuk tawassul yang dapat menjerumuskan kita dalam kesyirikan. Semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari segala macam kesyirikan sehingga akan selamatlah amalan-amalan kita. Amin.

Wallahu a’lam

Diambil dari : www.ahlussunnah-jakarta.com
BAHAYA BARANG KITAR SEMULA (artikel diambil dari blog belacansedap...tima kasih)




Saya tertarik dengan sebuah artikel kepenggunaan dalam akhbar mingguan Siasah (28 September-4 Oktober 2008) bertajuk "Fahami maksud simbol pada barangan plastik" yang ditulis oleh Hamdan MS. Saya ingin memohon kebenaran saudara Hamdan untuk menyebarkan semula maklumat ini dalam blog saya demi kepentingan masyarakat.

Sebagai pengguna, kita harus tahu bagaimana untuk menggunakan barangan plastik serta bahayanya jika kita menggunakannya secara tidak betul. Sebenarnya terdapat simbol yang membolehkan kita mengetahui maksud ketahanan plastik tersebut.

Tanda tersebut adalah seperti berikut:

1. Berada atau terletak di bahagian bawah plastik itu

2. Berbentuk segitiga

3. Di dalam segitiga tersebut terdapat nombor

4. Nama jenis plastik terletak di bawah simbol

JENIS PERTAMA

Angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa digunakan untuk botol plastik, berwarna jernih/lut sinar seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman. Botol ini hanya boleh digunakan sekali sahaja. Jika terdapat air panas di dalamnya, ianya akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan karsinogenik yang boleh menyebabkan kanser.

Sila klik topik di atas atau 'Full Post' di bawah untuk mengetahui jenis kedua dan seterusnya.


JENIS KEDUA

Angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (High Density Polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, serta bekas air minuman. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang selamat untuk digunakan kerana kemampuannya mencegah reaksi kimia antara plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman. Ia juga hanya elok di pakai sekali sahaja.

JENIS KETIGA

PVC bermaksud Polyvinyl Chloride. Plastik ini biasanya terdapat pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita harus mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang diperbuat dari polietilena atau bahan alam seperti daun pisang.

JENIS KEEMPAT

Angka 4 di tengahnya, LDPE (Low Density Polyethylene) ialah plastik coklat (thermoplastic/diperbuat dari minyak bumi), biasa di gunakan sebagai tempat makanan, bekas plastik, dan botol-botol yang lembik.
Barang berbahan LDPE ini sukar dihancurkan namun tetap baik untuk tempat makanan.

JENIS KELIMA

Angka 5 di tengahnya, PP (Polypropylene) adalah botol lutsinar biasa yang tidak jernih. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus wap yang rendah,ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman serta yang terpenting botol minum untuk bayi.

JENIS KEENAM

Angka 6 di tengahnya, PS (Polystyrene) biasa digunakan sebagai tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai dan lain-lain. PS merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika bersentuhan dengan bahan tersebut. Selain tempat makanan, styrene juga terdapat dari asap rokok, asap kenderaan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, kerana selain berbahaya untuk kesihatan otak ia juga mengganggu hormon estrogen pada wanita yang mengakibatkan masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga dan meninggalkan jelaga.

JENIS KETUJUH

Angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis iaitu:

1. SAN - styrene acrylonitrile

2. ABS - acrylonitrile butadience styrene

3. PC - polycarbonate

4. Nylon

Boleh didapati pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, komputer, alat-alat elektronik. Barangan plastik SAN dan ABS bertindak tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus thermos, piring, alat makan, penapis kopi dan berus gigi. ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan Lego. Plastik jenis ketujuh ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam barangan makanan ataupun minuman.

PANDUAN KEPADA PENGGUNA

1. Simbol berangka 1, 3, 6 dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimia. Gunakan hanya sekali pakai.

2. Selamat jika menggunakan plastik bersimbol 2, 4, 5 dan 7 ( SAN atau ABS)

3. Hindari penggunaan botol lastik untuk menyimpan air minuman. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (simbol 1) dan HDPE (simbol 2) , tidak dapat dielakkan, dan gunakanlah untuk sekali pakai. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

4. Cegahlah memanaskan makanan yang disimpan dalam plastik khususnya pada oven. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plstik pembungkus ketika dipanaskan dalam mikrowave.

5. Cegah menggunakan barangan plastik untuk mengemas makanan berminyak dan berlemak.

6. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stailess steel, kaca, seramik dan kayu.

Sekiranya benar fakta ini, secara tidak langsung kita meracuni diri kita setiap hari. Tanpa kita sedari atau memang kita tahu tetapi sering buat acuh tak acuh, bekas plastik yang kita isikan minuman dan makanan telah menjadi racun yang memudharatkan kesihatan dan kesannya bukan sekarang, tetapi dalam jangka masa panjang.

28 November 2008

YB Dato' Razali Ismail yang ku kenali



assalamualaikum, hari ini aku dikejutkan dengan berita kembalinya satu-satu insan yang amat ku kagumi,,,,timbalan menteri pelajaran YB Dato' Razali bin Ismail.
Satu antara kenangan selain selalu melihat allahyarham bermain badminton di Dewan Besar Maktab Perguruan Pasir Panjang Kuala Terengganu suatu ketika dahulu ialah ketika melihat beliau berucap di perhimpunan warga maktab pada waktu pagi.
Pernah ketika membuat ungkapan pembuka bicara ucapannya tiba-tiba kami semua mendongak ke langit melihat seekor burung helang laut terbang. ini kerana ucapan beliau yang tiba-tiba menyebut 'dipagi yang indah ini, diserikan dengan terbangnya seekor burung helang yang entah ke mana tujuan, mungkin sedang mencari sesuatu buat mengisi perutnya yang masih kosong'...itulah betapa seni dan indahnya ucapan beliau yang selalu ku dengari dan nikmati bait demi bait...kebanyakannya masih terngiang-ngiang lagi di telingaku.
Masih ku ingat ketika beliau baru bertukar ke maktab tempat aku dididik menjadi seorang pendidik dahulu.....ucapan dan perkara penting yang pertama beliau jalankan....semua warga m3p dari para pelajar, pensyarah dan kakitangan mesti mengerjakan solat zohor berjamaah terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah atau 'wisma' kami. Itulah YB Razali bin Ismail yang ku kenali.... AL-FATIHAH......

23 November 2008

cuti sekolah bermula

rasanya masih belum terlambat mengucapkan selamat bercuti kepada semua warga pendidik dan para pelajar...harapan cuti sekolah dijadikan waktu terbaik menimba ilmu dan membuat persediaan untuk tahun hadapan...setiap peristiwa menjadi kenangan di hari cuti ini kumpul dan pelihara di dalam minda dengan baik untuk dijadikan modal bercerita pada tahun hadapan....
tirai 2008 kian berlabuh...membawa seribu kenangan....pahit manis diharungi tanpa menoleh ke belakang..terpaksa....dan tiada masa untuk menoleh itu....dan....ini...
semoga hari hari mendatang menjadi bertambah senang...segala usaha dimohon dan diharap akan membuahkan hasil....cabaran yang makin menggila...hanya kesabaran pengubat ketabahan diri dan hati...
alhamdulillah...sehingga kini masih boleh tetap berdiri....moga rebah mencuba akan menemui kegagalan...2009 bakal menjelang dengan segala perancangan-Nya yang tidak terjangkau untuk diketahui sehingga tiba saatnya....moga 2009 lebih baik atas segala-galanya...insyaallah....

musim haji datang lagi

diucapkan kepada semua bakal haji akan mendapat haji mabrur.....insyaallah......amin...